Sabtu, 25 Juni 2011

Social Network dalam Al-Qur'an

Saatnya melanjutkan ketikan pada hari Jum'at kemaren yang terpending gara-gara kerjaan yang menjemukan, hufh ... alhamdulillah masih bisa disempatkan untuk menebarkan syi'ah ke pembaca postingan saya :)
Di era teknologi canggih sekarang, apa yang tidak dapat kita temukan di dunia Internet? hampir semuanya ada, mulai dari materi pelajaran, masakan, tempat wisata, social network dan masih banyak lagi. Namun yang lagi hot-hotnya nih, yaitu jaman social network alias jamaah al-fesbukiyah dan al-twityah :D wkwkwkwkw

Coba sekarang kita buka lembaran kitab suci Al-Qur'an nurkariim, surat ma'arij (surah ke-70) ayat 19-21 , dalam ayat tersebut di tuliskan bahwasannya "Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. dan apabila mendapat kebaikan dia jadi kikir."
Ayat tersebut menjelaskan fenomena al-fesbukiyah dan al-twityah, coba kalian lihat wiridan mereka.
Kebanyakan isinya keluh kesah. Temanya udah mirip sinetron mendayu-dayu sampai bikin air mata keluar. Sakit dari mulai bisul, cantengan, jerawat, sampai ayan di update di status. Cuaca juga gak ketinggalan. dikasih hujan, ngeluh gak bisa kemana-mana. dikasih panas ngeluh kepanasan. Segala maksiat juga disebarin di muka umum. Masalah duit abis, rezeki seret terus dan terus di suguhkan. Ibadah juga ada beberapa yang dipublikasikan puasa, sedekah, tapi alhamdulillah aku belum menemukan ada orang yang lagi sholat update status 'lagi roka’at dua nih' naudzubillah kalo sampai ada!!

Terus di ayat setelahnya dikatakan 'apabila dapat kebaikan maka ia kikir.' Aku rasa betul ayat tersebut. Coba kalian hitung ada beberapa orang yang update status semisal alhamdulillah dapet rezeki, buat yang mau ditraktir harap tunggu di depan masjid. Kira-kira ada gak status kayak gitu??. Giliran dapat rezeki yang melimpah pada pelit gak mau orang lain tau, tapi giliran ditimpa musibah di share kemana-mana.
Aku tidak mengharamkan update status sih, akan tetapi alangkah baiknya updatenya itu yang baik-baik pokoknya temanya mengajak kebaikan dari quran, hadits, sahabat, ataupun salafush sholih (meneladani sifat Rosulullah SAW).

Yuk mari, rekan pembaca yang beriman. Mari kita gunakan teknologi dengan hal-hal yang bermanfaat baik diri kita maupun orang lain serta sekitar kita. Teknologi dan ilmu di dalamnya hanyalah milik Allah semata yang diturunkan kepada manusia agar kita dapat mengendalikan teknologi itu sendiri, jadi jangan kebalik teknologi yang mengendalikan kita :)

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites